NPM : 18513293
KELAS: 2PA06
Erich Fromm
Erich Fromm yang pernah menuliskan “kita adalah
orang-orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan-keperluan masyarakat
dimana kita hidup”. Karena kekuatan-kekuatan sosial dan kultur begitu penting, fromm
percaya bahwa perlu menganalisis struktur masyarakat. Jadi kodrat masyarakat
adalah kunci untuk memahami dan mengubah kepribadian manusia. Apakah suatu
kepribadian itu sehat atau tidak sehat tergantung pada kebudayaan yang membantu
atau mengambat pertumbuhan dan perkembangan manusia yang positif.
Fromm memberikan suatu gambaran yang jelas tentang
kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai sepenuhnya, kreatif,
memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia
dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat,
berhubungan dengan dan berakar didunia, subjek atau pelaku dari diri dan nasib,
dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang. Akan tetapi ada salah satu pengertian dimana kepribadian
sehat dan produktif benar-benar menghasilkan sesuatu dan merupakan hasil yang
sangat penting dari individu, yakni diri. Orang-orang sehat menciptakan diri
mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut
kesanggupan mereka dan memenuhi semua kapasitas mereka.
Pengertian
dasar dari teori fromm
Fromm adalah seorang teoretikus kepribadian yang handal,
beliau sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx. Tulisan-tulisan fromm
dipengaruhi oleh pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi,
kesusasteraan dan filsafat. Tema dasar dari semua tulisan Fromm adalah orang
yang merasa kesendirian dan terisolasi karena ia dipisahkan dari alam dan
orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies
binatang hal itu adalah situasi khas manusia. Anak, misalnya, bebas dari
ikatan-ikatan primer dengan orang tuanya, tetapi dengan akibat bahwa ia merasa
terisolasi dan tak berdaya.
Dalam teorinya tentang irasionalitas manusia, fromm
mengembangkan dan memperhalus teorinya sendiri tentang kepribadian dalam suatu
seri buku-buku yang sangat populer pada saat itu. Sistemnya menggambarkan
kepribadian sebagai suatu yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang
mempengaruhi individu dalam masa kanak-kanak dan juga oleh kekuatan-kekuatan
historis yang telah mempengaruhi perkembangan spesies manusia.
Fromm menulis “kita adalah orang-orang yang harus menjadi
sesuai dengan keperluan-keperluan masyarakat di mana kita hidup ”. karena
kekuatan sosial dan kultural begitu penting, from percaya bahwa perlu
menganalisis struktur masyarakat (masa lampau dan sekarang) dikarenakan
memahami struktur anggota-anggota individu dalam masyarakat itu. Jadi, kodrat
masyarakat adalah kunci untuk memahami dan mengubah kepribadian manusia.
Sebagaimana halnya kebudayaan, maka sama halnya dengan individu. Apakah suatu
kepribadian itu sehat atau tidak sehat tergantung pada kebudayaan yang membantu
atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia yang positif.
Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk
kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan
menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya
individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Kerena itu kesehatan
psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha individu jika dibandingkan
dengan usaha masyarakat. Faktor kuncinya ialah bagaimana suatu masyarakat
memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat tidak sehat atau sakit menciptakan
permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan
menghalangi pertumbuhan yang terjadi dalam setiap individu. Suatu masyarakat
membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lainnya, menjadi
produktif dan kreatif, mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan
objektifitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi
sepenuhnya.
Fromm percaya bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan
yang melekat pada diri kita untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional, suatu
kecenderungan bawaan untuk kehidupan yang produktif, untuk keharmonisan dalam
cinta. Dengan adanya kesempatan, kecenderungan yang diwariskan ini akan
berkembang, yang memberikan individu berkembang untuk menggunakan sepenuhnya
potensi yang ada.
Menurut fromm,
kita adalah makhluk yang unik dan penyendiri. Sebagai akibat dari evolusi hewan
yang sederhana, kita tidak bersatu dengan alam; kita telah mengatasi alam.
Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terkait pada
mekanisme-mekanisme instinktif. Akan tetapi perbedaaan yang sangat penting
antara manusia dengan binatang adalah terletak pada kemampuan kita akan
kesadaran diri, pikiran, dan khayal.
Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian
yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki
kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri
secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan
dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas
dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm
menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif ,
yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan
orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan
penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan
menggunakan kata “orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap
umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons
intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan
peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi
tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang
dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah
cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
a. Cinta yang
produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana
rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang
produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih
sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena
cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian,
tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
b. Pikiran yang
produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan
objektivitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap
objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
c. Kebahagian adalah
suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm menuliskan
bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang
“dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi kehidupan yang paling
luhur.
d. Suara
hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanistik. Suara hati
otoriter adalah penguasa yang berasal dari luar yang di internalisasikan, yang
memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati humanistis ialah suara
dari dalam diri dan bukan juga dari suatu perantara dari luar diri. Pendoman
kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan individual. Orang
bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan
menyikapi seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan
seluruh persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan
Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau
menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit,
maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup
dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan
produktivitas.
Ciri-ciri kepribadian yang sehat
Fromm
mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.
1. Hubungan
Manusia
menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan dengan satu sama
lainnya. Kita mengetahui bahwa kita masing-masing terpisah sendirian dan tak
berdaya. Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan baru dengan
orang-orang lain; kita harus menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka
untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Fromm percaya bahwa
pemuasaan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang lain ini sangat
penting untuk kesehatan psikologis. Tingkah laku yang irasional, bahkan
penyakit jiwa, merupakan akibat yang tidak dapat dielakan karena kegagalan
dalam memuaskan kebutuhan ini. Dalam sistem fromm, orang-orang yang tidak dapat
mengamati dunia secara objektif, yang dapat mengamatinya hanya menurut proses-proses
batin, telah mengundurkan diri kedalam diri mereka dan kehilangan seluruh
kontak dengan kenyataan. Inilah definisi tradisional tentang penyakit jiwa.
2. Trasendensi
Trasendensi berhubungan erat dengan
kebutuhan akan hubungan seperti kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi
peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kodrat kelahiran dan
kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan, manusia didorong
untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari
kehidupannya sendiri. Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan
(anak-anak, ide-ide, kesenian atau barang material) manusia mengatasi kodrat
eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai suatu perasaan
akan maksud dan kebebasan.
3. Berakar
Hakikat dari
kondisi manusia seperti kesepian dan tidak berartihal ini timbul dari pemutusan
ikatan-ikatan utama dengan alam. Tanpa akar-akar ini orang tak akan berdaya,
jelas merupakan kondisi yang amat berat. Cara yang ideal ialah membangun suatu
perasaan persaudaraan denag sesama umat manusia, suatu perasaan keterlibatan,
cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan solidaritas denagn
orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan akan berakar, untuk yang
mengkoneksikan dan berhubungan dengan dunia luar.
4. Perasaan
identitas
Manusia juga
membutuhkan suatu perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu
identitas menempatkannya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaanya
tentang dia, siapa dan apa. Cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan ini ialah
individualitas, proses seseorang menciptakan suatu perasaan tertentu tentang
identitas diri. Orang-orang yang mengalami individualitas yang berkembang baik
mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan
kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain.
5. Kerangka
orientasi
Bersambung
dengan pencarian suatu perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian frame
of reference atau konteks dengan mana seseorang menginterprestasikan
semua gejala dunia. Setiap individu harus merumuskan suatu gambaran konsisten
tentang dunia yang memberikan kesempatanuntuk memahami semua peristiwa dan
pengalaman. Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pikiran, yakni
sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu gambaran realitas dan
objektif tentang dunia. Terkandung dalam hal ini ialah kapasitas untuk melihat
dunia secara objektif, untuk menggambarkan dunia denagn tepat dan tidak
mengubahnya dengan lensa-lensa subjetif dari kebutuhan-kebutuhan dan
ketakutan-ketakutan didalam diri.
Dari uraian
sederhana diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian sehat adalah milik dari
setiap individu, pada dasarnya manusia dilahirkan dalam kondisi yang bahagia
didalam keadaan menyakitkan sekalipun. Pribadi yang sehat terdapat di setiap
insan manusia yang mau menerima kekurangan dan kelebihan dengan penuh bahagia
serta menyadari arti kehidupan dengan penuh kebijaksanaan. Maka dari itulah
kepribadian yang sehat itu muncul.
v Sumber :
Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi
Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Kehidupan Bermakna. Jakarta:
Rajawali Press.
Corey, G. 2003. Teori dan Praktek
Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama
Frankl, Victor E. 2003. Logoterapi
Terapi Melalui Pemaknaan Eksistensi. Jogjakarta: Kreasi Wacana.
Hall S, C
.,& Lindzey, G. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius.
Yogyakarta
Schultz, D.psikologi pertumbuhan : model – model kepribadian sehat. Yogyakarta: kanisius, 1991.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar