Memahami
dan Menjelaskan Konsep Abraham Maslow Mengenai Kesehatan Mental
NAMA: SASTIA JULIANA
NPM: 18513293
KELAS:2PA06
Pendapat Abraham Maslow
Memahami dan menjelaskan konsep maslow mengenai kesehatan
mental :
a.
Hirarki
kebutuhan manusia
Jawab :
Hirarki
kebutuhan menggambarkan urutan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Premis dasar hirarki ini menyatakan bahwa seseorang harus memuaskan
berbagai kebutuhan dasar fisik maupun psikologis agar dapat
mencapai tingkat aktualisasi diri. Manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
yang universal dan yang dibawa sejak lahir, yang tersusun dalam suatu tingkat,
dari yang paling kuat sampai kepada yang paling lemah seperti suatu tangga.
Kebutuhan yang paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan sebelum muncul
kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya naik tingkat sampai muncul
kebutuhan kelima yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri.
Kebutuhan-kebutuhan manusia menurut
Abraham Maslow :
·
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis :
Merupakan
kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makan, iair, udara, tidur, dan seks
serta pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk
kelangsungan hidup karena kebutuhan tersebut merupakan yang terkuat dari semua
kebutuhan.
·
Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman
Apabila
kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi, maka manusia akan didorong oleh kebutuhan
akan rasa aman. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan jaminan, stabilitas,
perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Maslow percaya
bahwa kita semua membutuhkan sedikit banyak sesuatu yang bersifat ritun dan
dapat diramalkan. Ketidakpastian sulit dipertahankan, karena itu kita berusaha
untuk mencapai sebanyak mungkin jaminan, perlindungan, ketertiban menurut
kemampuan kita misalnya, kita menambah uang tabungan kita di bank, membeli
asuransi, dan tetap tinggal dalam pekerjaan-pekerjaan yang aman dan
terjamin supaya dengan demikian tidak kehilangan tunjangan tambahan.
·
Kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta
Kita dapat
menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, menerima nilai-niai
dan sifat-sifat atau memakai pakaian seragam dengan maksud merasakan perasaan
memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun
suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain atau dengan
orang-orang pada umunya. Dalam hubungan-hubungan ini, memberi dan menerimacinta
adalah sama penting.
Semakin lama
semakin sulit memuaskan kebutuhan akan memiliki dan cinta karena mobiitas kita,
oleh karena itu Maslow berpendapat bahwa kesulitan untuk memuaaskan
kebutuhan-kebutuhan tersebut menjelaskan aktivitas-aktivitas kelompok yang
dilakukan sebagai cara melarikan diri dari kesepian dan isolasi yang merupakan
akibat yang tidak dapat dielakkan dari kegagalan dalam mencapai perasaan cinta
dan memiliki.
·
Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan
Penghargaan
yang berasal dari orang-orang lain dan penghargaan diri sendiri. Penghargaan
yang berasal dari orang lain merupakan yang utama bahwa orang-orang akan
berpikir baik tentang diri kita. Penghargaan yang berasal dari luar dapat
berdasarkan reputasi, kekaguman, status, popularitas, prestise, atau
keberhasilan dalam masyarakat, semua sifat dari bagaimana orang-orang
lain berfikir dan bereaksi terhadap kita. Apabila kita sudah merasakan suatu
perasaan penghargaan dari dalam atau luar, kita akan merasa yakin, aman serta
berharga akan diri kita.
·
Kebutuhan akan aktualisasi diri
Ini merupakan
kebutuhan yang paling tinggi, yaitu sebagai perkembangan yang paling tinggi dan
penggunaan semua bakat kita serta pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita.
Meskipun kebutuhan-kebutuhan dalam tingkat yang lebih rendah dipuaskan, kita
merasa aman secara fisik dan emosional, mempunyai perasaan memiliki dan cinta
serta merasa bahwa diri kita adalah individu-individu yang berharga. Namun,
kita akan merasa kecewa, tidak senang dan tidak puas kalau kita gagal berusaha
untuk memuaskan kebutuhan akan aktualisasi diri. Apabila terjadi demikian, maka
kita akan berada dalam damai dengan diri kita dan tidak bia dikatakan sehat
secara psikologis.
b.
Kepribadian
sehat menurut Abraham Maslow
Individu
digambarkan sebagai organisme yang tersusun baik, teratur, dan ditentukan
sebelumnya dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas. Semua
individu dapat menemukan dalam pengalaman dan potensi dalam kepribadian
mereka yang tidak pernah disadari bahwa mereka memilikinya. Tekanan yang tidak
begitu banyak pada penyembuhan konflik-konflik yang ada hubungannya dengan masa
kanak-kanak dan luka-luka emosional pada masa lampau dibandingkan dengan
pelepasan sumber yang tersembunyi dari bakat, kreativitas, energi, dan
dorongan. Kodrat manusia adalah optimistis dan penuh harapan. Setiap manusia
memiliki kapasitas kita untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan
memenuhi diri mereka sendiri serta untuk menjadi semuanya menurut kemampuan
mereka sendiri.
Pada tingkat
kebutuhan-kebutuhan dari Abraham Maslow, menyatakan bahwa kebutuhan fisiologis
dan rasa aman harus dipuaskan sebelum kebutuhan-kebutuhan lain dapat timbul
hingga mencapai yang tertinggi yaitu aktualisasi diri. Sifat pengaktualisasian
diri dari Maslow merupakan sifat yang diinginkan dan diharapkan untuk dimiliki
oleh seorang yang sehat. Pengaktualisasian diri merupakan orang yang baik hati,
sopan, jujur, dan penuh perhatian dan masyarakat dapat menjadi tempat kehidupan
yang lebih cocok apabila lebih banyak menampilkan sifat-sifat ini dan inidividu
akan menjadi lebih bahagia apabila berada disekitar orang-orang yang
lebih mengaktualisasikan diri. Orang yang sehat ini tampaknya sempurna
dari dalam hal, dalam memahami dan menerima diri mereka dan orang-orang lain,
dalam kewajaran dan spontanitas mereka, dalam perhatian dan perasaan belas
kasihan terhadap manusia dan dalam toleransi mereka terhadap orang-orang lain
serta dalam kemampuan mereka untuk melawan oengaruh-pengaruh sosial.
Maka, Abraham
Maslow menyatakan dengan jelas “apabila anda dengan sengaja merencanakan untuk
menjadi kurang daripada kemampuan anda, maka saya memperingatkan bahwa anda
tidak akan berbahagia dalam kehidupan anda selanjutnya”, maksudnya adalah
meneliti berbagai caara bagaimana kita menjadi menurut kemampuan kita.
c.
Perbedaan “meta
needs” dengan “deficiency needs”
·
Metaneeds
Metaneeds merupakan
keadaan-keadaan pertumbuhan atau tujuan kearah mana pengaktualisasian diri
bergerak. Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan tersebut merupakan tujuan dalam
diri sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan
ada dan bukan berjuang kearah objek tujuan khusus. Apabila keadaan-keadaan ini
ada sebagai suatu kebutuhan, maka kegagalan untuk memuaskan atau mencapai
keadaan tersebut akan menyakitkan, seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa
kebutuhan yang lebih rendah. Kegagalan metakebutuhan (metaneeds) menyebabkan metapatologi yang artinya suatu perasaan yang tidak enak dan
tidak terbentuk yang merupakan pengurangan atau hambatan pertumbuhan dan
perkembangan manusia yang penuh.
·
Dificiency needs :
Abraham Maslow menggariskan lima
kebutuhan manusia utama yang harus dipenuhi dan empat kebutuhan utama disebut deficiency needs, Maslow meyebutkan ini karena kita harus memuaskan dengan
bertahan hidup. Keempat kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis yaitu
terdiri dari kebutuhan makan, minum, udara, kehangatan air, dan tidur. Setelah
itu, kita harus memenuhi kebutuhan keselamatan kita yaitu harus merasa aman
didunia dengan memiliki teman, keluarga, dan agama. Kemudian kebutuhan cinta
sebagai manusia yang perlu merasa dicintai dan dihargai dan yang terakhir
merupakan kebutuhan akan penghargaan, bahwa kita harus merasa baik terhadap apa
yang kita lalkukan dan diakui orang lain sebagai baik pada apa yang kita
lakukan.
d.
Ciri-ciri
actualized people
- · Mengamati realitas secara efisien
- · Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri
- · Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran
- · Fokus pada masalah-masalah diluar diri mereka
- · Kebutuhan akan privasi dan independensi
- · Berfungsi secara otonom
- · Apresiasi yang senantiasa segar
- · Pengalaman-pengalaman mistik atau puncak
- · Minat sosial
- · Hubungan antar pribadi
- · Struktur watak demokratis
- · Perbedaan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk
- · Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan
- · Kreativitas
- · Resistensi terhadap inkulturasi
Sumber :
1.
Schultz,Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan,Yogyakarta;Kanisius
2.
Halgin P.
Richard & Susan Krauss Whitbourne.2009.Psikologi
Abnormal,Jakarta;Salemba Humanika