studentsite

studentsite
studentsite

Selasa, 29 April 2014

1.Mengenal Alam Semesta dan Isi Alam Semesta dan isinya baik mikrokosmos maupun makrokosmos



a.      Mengenal Alam Semesta
Bagaimana alam semesta ini tercipta? Dan berapa umurnya? Ilmu pengetahuan sangat luas, kadang-kadang berhadapan dengan masalah yang sangat kecil umurnya seperti sel. Tetapi kadang-kadang dihadapankan pada masalah yang sangat besar ukuranya seperti alam semesta. Mikrokosmos mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton, dan electron merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos. Sedangkan Makrokosmos yang mempelajari hal-hal besar seperti alam semesta. Sedangkan mikrokosmos dan makrokosmos termasuk kedalam alam semesta.
1)   Mikrokosmos
Pada tahun 1665 ilmuan bangsa inggris Robert Hooke dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuan dan sel ini sebagai kotak-kotak kecil yang berisi kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat dilihat bahwa sel bukan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan bahan kehidupan. Sampai saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi antibody tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap hari bagai para ahli.
Mikroskop yang mempunyai perbesaran seribu kali dapat dipergunakan untuk mengamati Euglena. Euglena ialah organisme bersel tunggal dan dapat diambil sebagai contoh dari prilaku sel dan sebagai suatu kesatuan. Dari organisme ini ternyata dapat diterapkan pada organisme tinggkat tinggi seperti manusia, sehingga proses kehidupan dapat dipelajari. Mempelajari mikrokosmos benar-benar menakjubkan karena dalam ukuran yang sangat kecil.  Kenyataan awal kehidupan yang di pelajari pada mikrokosmos sama menariknya dalam dunia makrokosmos yang berukuran sangat besar  sebagai awal perkenalan untuk alam semesta.
2)      Makrokosmos
Setelah Galilie (1564-1642) menemukan teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Teleskop refraktor yang di temukannya mampu menjadikan mata manusia ”lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lima abad yang lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit yang terbebas dari selubung mitologi.
Keindahan benda langit sangat menarik perhatian, sehingga banyak teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai cara terbentuknya tata surya. Pada awal abad 20 salah satu teori menyatakan bahwa planet-planet terbentuk dari sebagian bahan matahari yang terlempar keluar yang disebabkan oleh adanya bintang lain yang bergerak mendekati matahari. Akibatnya terjadi gaya tarik antara matahari dengan bintang-bintang. Dari gaya tarik-menarik inilah yang menyebabkan sebagian bahan matahari terlempar keluar, dan membentuk planet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar